TIMES MALAYSIA, JAKARTA – Ketika musim haji tiba, ribuan jamaah haji Indonesia bersiap-siap untuk memulai perjalanan spiritual mereka di Tanah Suci. Di tengah kekhawatiran akan penyelenggaraan yang baik dan layanan yang memadai, ada satu hal yang terus menjadi sorotan utama: kebahagiaan.

Kementerian Agama (Kemenag RI) memandang pentingnya tidak hanya menyediakan pelayanan yang prima, tetapi juga menyebarkan kegembiraan kepada seluruh jamaah, terutama melalui media sosial.

Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, dengan penuh semangat mengajak seluruh petugas haji untuk menjadi duta kebahagiaan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Baginya, media sosial bukan hanya menjadi platform untuk berbagi informasi, tetapi juga sarana untuk menyebarluaskan kegembiraan dan kebaikan kepada seluruh masyarakat.

"Saat ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk bersama-sama menyebarkan konten positif tentang penyelenggaraan haji kepada dunia melalui media sosial," ungkap Wibowo dalam Bimtek PPIH Arab Saudi 1445 H/2024 M, Jumat (22/3/2024).

Menurutnya, setiap petugas haji memiliki peran yang krusial sebagai influencer yang membawa pengaruh besar dalam menyebarkan kebahagiaan. Mereka bukan hanya pengawal fisik bagi jamaah haji, tetapi juga penjaga semangat dan harapan bagi keluarga yang menanti di rumah.

"Kita harus memposisikan diri sebagai agen kebahagiaan yang membawa semangat positif kepada seluruh jamaah haji dan keluarga mereka di Indonesia," tambah Wibowo.

Dalam era digital ini, penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi telah menjadi semakin penting. Wibowo memandang media sosial sebagai wadah yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan positif dan inspiratif tentang penyelenggaraan haji.

"Petugas haji dapat memanfaatkan media sosial untuk membagikan cerita-cerita inspiratif tentang pelayanan terbaik dan meningkatkan semangat berbagi kebahagiaan," jelasnya.

Bagi Wibowo, berbagi kebahagiaan tidaklah sulit. Hal-hal sederhana seperti senyuman, sapaan ramah, dan bantuan tulus sudah cukup untuk membuat jamaah haji merasa nyaman dan dipedulikan. Kebahagiaan yang dipancarkan oleh para petugas akan memberikan dampak positif bagi jamaah haji dan juga keluarga mereka yang berada di tanah air.

"Jamaah haji yang merasa bahagia akan lebih tenang dan fokus dalam menjalankan ibadah hajinya, begitu juga keluarganya di tanah air," ujar Wibowo.

Dalam menjalankan peran mereka sebagai duta kebahagiaan, petugas haji dihimbau untuk menjaga etika dan integritas dalam menggunakan media sosial. Wibowo menegaskan bahwa penggunaan media sosial haruslah bijaksana dan bertanggung jawab, serta harus memperhatikan dampak dari setiap konten yang disebarkan.

"Saya berharap penyelenggaraan ibadah haji menjadi momen yang fun dan penuh keceriaan. Kita harus menjaga suasana yang positif dan menghindari ketegangan," katanya.

Selain itu, Wibowo juga menyoroti pentingnya penanganan masalah dengan cara yang tepat. Dia menekankan bahwa jika terjadi masalah selama penyelenggaraan ibadah haji, petugas haji harus segera mencari solusi yang efektif, bukan mengunggahnya di media sosial dengan narasi yang meragukan kompetensi penyelenggaraan haji.

"Dengan berbagi kebahagiaan dan menyebarkan informasi positif, kita dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji Indonesia," pungkasnya.

Gus Bowo berharap, dengan semangat berbagi kebahagiaan dan kepedulian, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi semua jamaah haji.(*)