TIMES MALAYSIA, NGAWI – Berkunjung ke Ngawi tak akan lengkap tanpa mencicipi kuliner legendaris yang telah eksis sejak tahun 2000 ini, yakni "Es Dawet Kemangi Pak Itono".
Es dawet ini lokasinya ada di Alun-Alun Ngawi setiap akhir pekan dan di depan RS Widodo pada hari kerja. Kuliner ini menawarkan pengalaman kuliner yang tak hanya lezat tetapi juga penuh nostalgia.
Pak Itono, pria sederhana asli Ngawi, adalah sosok yang setia meracik es dawet dengan resep khas turun-temurun.
Tak heran jika aroma daun kemangi yang semerbak menjadi ciri khas utama es dawet ini.
Meski kedua anaknya telah dewasa, satu baru saja lulus S1 di salah satu universitas Surabaya dan yang lain bekerja di perusahaan, Pak Itono tetap memilih melanjutkan usaha yang dirintisnya.
“Berjualan keliling itu seru Mas, Bisa sambil bersosialisasi dan menambah relasi dari berbagai pelanggan,” ujarnya dengan senyum ramah (28/01/2025).
Keunikan Rasa, Beragam Varian
Es Dawet Kemangi Pak Itono dikenal dengan cita rasa unik dan bahan alami yang menggoda selera. Tak hanya menjual varian klasik, Pak Itono juga menawarkan varian menarik seperti Es Dawet Rumput Laut, Es Dawet Buah hingga Es Dawet Tangisa. Semua itu bisa dinikmati hanya dengan Rp9.000 per porsi.
“Ada 11 varian lainnya, tapi itu hanya tersedia di warung tetap kami,” tambah Pak Itono sambil melayani pelanggan.
Selain cita rasa yang istimewa, penampilan stand kelilingnya juga menjadi daya tarik. Mobil yang dihiasi banner bertuliskan "Es Dawet Kemangi Pak Itono" menjadi ciri khas yang mudah dikenali oleh pelanggan setia.
Pelanggan Setia Membuktikan Kualitas rasa es dawet pak itono ini. Mbak Likah, salah satu pelanggan setia asal Paron, mengungkapkan kecintaannya pada es dawet pak itono.
"Rasanya enak, khas banget, apalagi aroma kemanginya bikin nagih. Setiap ada waktu, saya pasti mampir,” ungkapnya sembari tersenyum manis.
Pak Itono akan melayani pelanggan mulai pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB setiap harinya.
Kehangatan pelayanannya dan kualitas rasanya membuat Es Dawet Kemangi ini menjadi pilihan wajib bagi pendatang dan warga lokal. Sebuah sajian legendaris yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghadirkan keramahan khas kota Ngawi. (*)
Writer | : Muhammad Rofi D |
Editor | : Faizal R Arief |