TIMES MALAYSIA, PACITAN – Peristiwa kebakaran mobil di depan Sub Terminal Punung, Kabupaten Pacitan, Rabu (28/5/2025), menjadi alarm keras bagi pemilik kendaraan lawas. Tanpa sistem pengaman modern, risiko kebakaran bisa muncul kapan saja.
Terbukti, Suzuki Carry tahun 2004 dengan pelat nomor AD 8590 HG yang ditinggal pemiliknya sebentar, ludes dilalap api.
Mobil terbakar sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, pemiliknya, Miswanto (41), warga Desa Kebonsari, Kecamatan Punung, memarkir kendaraan dalam keadaan mesin hidup untuk membeli rokok. Tak disangka, dalam waktu singkat, api muncul dari bagian mesin.
“Awalnya hanya asap tipis, lalu tiba-tiba muncul api besar. Kami kaget, soalnya tidak ada tanda-tanda sebelumnya,” ujar Edo Hermawan, 47, saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
Mobil Carry Futura buatan 2004 itu memang tidak dilengkapi sistem pemutus arus otomatis atau sensor panas seperti mobil keluaran terbaru. Akibatnya, ketika korsleting listrik terjadi, tidak ada mekanisme yang bisa menghentikan aliran listrik ke mesin.
“Dugaan awal memang korsleting listrik di ruang mesin. Mobil masih menyala saat ditinggal pemiliknya,” terang Kapolsek Punung, AKP Susilo Dwi Purnomo.
Kebakaran tersebut sempat memicu kepanikan warga dan pengguna jalan. Mobil pemadam dari Kecamatan Punung baru tiba sekitar 30 menit kemudian, dan saat itu kondisi mobil sudah habis terbakar. Tak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir mencapai Rp35 juta.
Tim Polsek Punung langsung melakukan olah TKP. Petugas mencatat keterangan dua saksi, termasuk Dwi Cahyono (32) dari Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, yang ikut melihat awal kejadian.
“Kami lakukan pendataan kerusakan dan pastikan penyebabnya. Ini menjadi evaluasi bagi pemilik kendaraan lama,” imbuh AKP Susilo.
Sementara itu, Kanit Provost Polsek Punung, Aipda Taufiq H., menambahkan bahwa kebakaran kendaraan tua bukan kasus baru, terutama jika pemiliknya tidak rutin melakukan pengecekan instalasi listrik dan modifikasi sistem keamanan.
“Kadang pemilik mobil lawas tidak menyadari bahwa sistem kelistrikan mereka sudah lapuk. Apalagi kalau sering dimodifikasi asal-asalan,” ujarnya.
Pakar otomotif lokal, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa banyak mobil keluaran lama rawan terbakar karena usia kabel dan tidak adanya pelindung panas. Ia menyarankan pemilik mobil lawas untuk rutin melakukan servis dan memasang alat pemutus arus otomatis (cut-off switch).
“Kalau mobil ditinggal dalam kondisi menyala, dan ada kabel yang terkelupas atau terminal longgar, api bisa muncul kapan saja. Ini soal keselamatan,” katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Mobil Carry Lawas Ludes Terbakar di Pacitan, Begini Kronologi dan Penyebabnya
Writer | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |