TIMES MALAYSIA, JAKARTA – Operasi penumpasan pelaku pembajakan kereta api Jaffar Express di Pakistan selesai Rabu (12/3/2025) tadi malam dengan 33 pelakunya semuanya berhasil ditembak mati, namun 21 penumpang dan empat pasukan keamanan terbunuh.
Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan pada hari Rabu tadi malam, bahwa penyelesaian itu sukses.
Penyerbuan yang diluncurkan sehari sebelumnya untuk 'penyelamatan penumpang yang aman' setelah pembajakan Jaffar Express itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Pembajakan itu dilakukan teroris di Bolan Pass, Balochistan, dan ia mengatakan bahwa semua teroris pelaku pembajakan, totalnya ada 33 orang di lokasi serangan telah tewas.
"Ke-33 teroris itu telah dikirim ke neraka... Empat personel Korps Perbatasan menjadi martir selama operasi pembersihan," kata Chaudhry dalam sebuah wawancara dengan saluran berita swasta.
Namun, ia menambahkan, sebelum operasi pembersihan itu, 21 penumpang telah di unuh lebih dulu oleh para teroris pembajak itu.
Menurut pejabat kereta api dan sumber keamanan, pada tanggal 11 Maret 2025 lalu, teroris menargetkan rel kereta api di Bolan Pass sekitar pukul 1 siang dengan cara meledakkannya untuk menghentikan Jaffar Express dengan tujuan Peshawar yang bergerak dari Quetta dengan 440 penumpang di dalamnya itu.
Operasi itu melibatkan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Korps Perbatasan dan Pasukan Komando Layanan Khusus.
Petugas keamanan gabungan Pakistan itu berhasil membebaskan 346 sandera setelah melakukan pengepungan dan baku tembak dengan para pelaku sejak Selasa kemarin.
Kereta api Jaffar Express dengan rangkaian sembilan gerbong itu mengangkut sekitar 440 penumpang dalam perjalanan dari Quetta menuju Peshawar ketika militan kelompok militan BLA membajaknya.
"Angkatan bersenjata berhasil menyelesaikan operasi pada (Rabu) malam tadi dengan membunuh semua teroris dan menyelamatkan sisa penumpang lainnya dengan selamat," kata Ahmed Sharif kepada media Pakistan, Dunya News
KA Jaffar Express tersebut diledakkan lebih dulu oleh militan BLA sebelum kemudian membajaknya di dekat daerah pegunungan Gudalar dan Piru Kunri menjelang memasuki terowongan yang terletak 160 kilometer dari Quetta.
BLA mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Selasa itu ketika mereka mengatakan, telah menewaskan enam tentara di dalam gerbong.
Namun, seorang pejabat Angkatan Darat sempat menyebutkan kepada AFP bahwa 27 prajurit yang sedang tidak bertugas dan menjadi penumpang kereta tersebut ikut tewas.
Ia menambahkan bahwa 27 tentara yang sedang tidak bertugas dan menjadi penumpang kereta tersebut tewas di tangan militan, dan satu tentara tewas selama operasi tersebut," kata pejabat tersebut.
Seluruh Negera Terkejut
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif memposting di X, "Berbicara dengan Kepala Menteri Sarfaraz Bugti yang memberi saya informasi terbaru tentang serangan teroris keji di Jaffar Express. Seluruh bangsa sangat terkejut dengan tindakan keji ini dan bersedih atas hilangnya nyawa yang tidak bersalah. Tindakan pengecut seperti itu tidak akan menggoyahkan tekad Pakistan untuk mencapai perdamaian."
"Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para martir. Semoga Allah menganugerahkan mereka tempat terbaik di surga dan memberkati mereka yang terluka dengan pemulihan yang cepat. Puluhan teroris telah dikirim ke neraka," tambah Sharif.
Ini adalah pertama kalinya BLA atau kelompok pemberontak lainnya di provinsi Balochistan melakukan pembajakan kereta penumpang, meskipun sejak tahun lalu, mereka telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan, instalasi dan orang asing di berbagai bagian provinsi tersebut.
Di masa lalu, rel kereta api di daerah ini telah diserang oleh militan Baloch menggunakan roket atau bom yang dikendalikan dari jarak jauh, dan BLA mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan tersebut.
Operasi penyelamatan penumpang KA Jaffar Express yang dibajak kelompok militan BLa A itu akhirnya berhasil 'diselesaikan' petugas keamanan gabungan setelah berhasil menumpas seluruh pelaku yang berjumlah 33 orang itu, meski 21 penumpang dan empat petugas juga tewas. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Operasi Penumpasan Pembajakan KA di Pakistan Tuntas, Penumpang dan Aparat Jadi Tumbal
Writer | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |